Rabu, 21 Maret 2012

Paniai Banjir Bandang, 6000 Warga Mengungsi


Paniai - Belum hilang dari ingatan kita, kejadian Maret 2011 lalu Paniai dilanda banjir bandang dengan menelan sepuluh orang warga masyarakat setempat, serta banyak warga kehilangan harta benda. Musibah serupa kini terulang di sepanjang bulan Februari- Maret 2012 ini, dengan guyuran hujan yang tak henti-hentinya membuat warga masyarakat mengungsi ke tempat yang lebih aman, akibat  banjir dengan ketinggian satu meter lebih, khususnya yang melanda  wilayah Distrik Ekadide dan Aradide Kabupaten Paniai lagi.

Sementara itu, beberapa pemukiman warga masyarakat yang mendiami di dataran rendah terpaksa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman,  
Menurut pantauan dari wartawan media ini, Selasa 20/3 di Paniai, bersama lima orang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Paniai, dan Badan Penanggulangan Bencana Alam Paniai, dan Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Paniai memantau langsung di tempat kejadian, untuk melihat secara langsung tentang keadaan warga masyarakat yang tertimpa musibah banjir.
Oktovianus Kobepa, salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Paniai kepada wartawan media ini, Selasa 20/3 di Aradide, membenarkan bahwa, sudah sejak bulan Februari 2012 lalu hingga sekarang sebanyak 6.000 warga masyarakat mengungsi ke tempat yang aman menunggu banjir reda seperti semula, Datangnya banjir bandang yang ke dua kali ini diakibatkatkan adanya curah hujan yang terus menerus sejak bulan Februari, hingga bulan Maret 2012. Kondisi  ini menyebabkan permukaan air danau Paniai, danau Tigi meluap hingga menggenangi permukiman warga masyarakat Distrik Ekadide dan Agadide serta beberapa kampung ada di danau ini terpaksa mengungsi ketempat yang lebih aman sambil menunggu banjir reda seperti semula.
Kabupaten Paniai yang terletak di dataran tinggi pegunungan Tengah Papua, kurang lebih (1.740 meter dari permukaan laut ini memiliki Danau Paniai, Danau Tage dan Danau Tigi dengan luas dan volume yang sangat besar jika disbanding  Danau Sentani ini sudah kedua kali dilanda musibah yang sama, namun intensitas banjir kali lebih ringan dari pada tahun sebelumnya.
“Sejak saya masih kecil hingga sekarang tidak pernah ada banjir bandang seperti ini, namun baru kali kedua terjadi banjir bandang, namun kali ini tidak ada korban jiwa, hanya saja harta benda milik warga masyarakat diterjang musibah ini,” jelas Oktovianus.
Ujar Kobepa, banjir kali ini idak menelan korban jiwa, namun kehilangan harta benda warga masyarakat Distrik Ekadide dan Aradide cukup parah, sebab dengan ketinggian air satu meter lebih ini menyapu sebagian harta benda warga masyarakat yang tidak sempat diselamatkan.
Sementara itu ketika wartawan media ini, konfirmasi ke pihak pemerintah setempat tidak mengetahui adanya banjir bandang karena daerah banjir bandang adalah jauh dari ibu kota Kabupaten Paniai, dan tidak terpantau oleh telekomunikasi, namun hingga berita ini diturunkan pemerintah setempat baru menurunkan tim penanggulangan bencana alam,”jelas Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Paniai Drs Franssiskus Xaverius Bidau Mote,
“Memang benar, selama dua bulan berturut-turut Kabupaten Paniai diguyur hujan, dan beberapa wilayah kampung dan Distrik di Kabupaten Paniai tergenang air yang tidak membahayakan, hanya saja Distrik Aradide dan Ekadide yang merupakan sumber mata air ini kemungkinan akan adanya banjir,”Kata Frans.
Namun, pihaknya berama pemerintah setempat akan menurunkan tim ke lokasi bencana banjir bandang,” jelasnya.
Lanjut, Tokoh perempuan Paniai, yang juga sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Paniai,”Maria Mote, mengatakan bahwa, kami lima anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daeraah bersama Tim Penanggulangan Bencana Alam dari Dinas Kesejahteraan Sosial sudah turun mengidentifikasi korban bencana alam di Distrik Ekadide dan Aradide sehingga hasil identifikasi banjir bandang ini akan kami laporkan ke dinas instansi yang terkait,”Jelas Maria.
Bahkan, kata Maria, Enarotali ibukota Kabupaten Paniai yang merupakan dataran rendah ini sering terjadi banjir tahunan, Hanya saja banjir saat ini agak ringan dari pada banjir tahun lalu yang lebih besar, Kata Maria, 
“hingga berita ini diturunkan, upaya penanganan terhadap pengungsi belum bisa dilakukan oleh Pemda Paniai, hanya saja keterlanmabatan laporan warga ke pemerintah setempat, namun saat ini masyarakat korban bencana banjir bandang mengharapkan bantuan dari pihak, karena lahan pertanian bagi warga masyarakat tergenang air setinggi satu meter,” Kata Maria.
Harapan warga masyarakat saat ini terutama dengan bantuan beras. Kebutuhan makanan yang siap saji, pakaian, obat-obatan dan tenda bagi pengungsi,”Harap Maria.
Ditambahkan pula, Koordinator Tim anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Paniai, Oktovianus Agawiyai Kobepa, mengharapkan setiap sumbangan yang akan disalurkan kepada pihak korban banjir di Distrik Aradide dan Ekadide agar disalukan melalui Tim Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah “Hal ini dianggap penting untuk menghindari adanya kecurigaan pemotongan target bantuan baik berupa finansial maupun bahan makanan,” tutupnya. (ist/don/l03)

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. A die shopuf pogest concludi cum administrasset slushie intus calidum brioche.
Follow me @Bloggertheme9
Subscribe to this Blog via Email :

0 komentar:

Text Widget

Recent news

© 2014 Paniaipeku. Designed by Bloggertheme9
Powered by Blogger.
back to top